Infrastruktur Transportasi Indonesia Terbaik ketiga ASEAN, Bagaimana Pengaruhnya pada Sektor Pariwisata?

17 komentar

Ekonografik Infrastuktur. Doc:katadata.co.id

“Plastik, iya rek! 3 botol besar plastik bekas sing sampeyan minum itu yang jadi alat pengganti uang kalau kita ingin naik Suroboyo Bus. Banyak loh bule-bule sing melu“ Saya tertawa geli sekaligus senang mendapat kabar dari sahabat yang tinggal di Surabaya, mengenai piknik keluarga intinya memakai moda transportasi terbaru yaitu Suroboyo Bus. Biasanya dia lebih sering memakai mobil pribadi atau taksi online,  berarti ada sesuatu yang menarik perhatiannya di bus Suroboyo Bus. Dan jawabannya ada di kalimat pertama artikel ini.
Infografis keunggulan Surabaya Bus. Humas pemkot Surabaya

Transportasi Darat dan Pariwisata

For your information, bus ini ada dua versi yo. 8 bus merah untuk umum dengan satu lantai, sedangkan dua armada dengan dua lantai warna kuning gading khusus rute kampus. Sudah Go Green, ada fasilitas untuk disabilitas pula. Besuk nak sampeyan tekan kene,  aku ajak keliling kota!“ Sebagai yang sudah lalu lalang memakai bus, maka tawaran itu tak mungkin saya tolak.

Ekonografik Mudik. Doc:katadata.co.id

Jika di Surabaya bus Suroboyo yang termasuk Bus Rapid Transit dan diresmikan April 2018 , maka mulai Maret 2008 di Yogyakarta sudah ada bus Transjogja. Memang beda alat pembayaran, namun mempunyai satu benang merah yaitu menjadi salah satu moda transportasi pariwisata lokal. Saat mudik lebaran 2019, Transjogja semakin menjadi idola moda transportasi lokal yang dipilih pemudik menuju tempat wisata di wilayah kota Jogja dan sekitarnya.  Mungkin suatu saat jika MRT dan LRT sudah tersedia di Yogyakarta, maka akan terasa lebih lega dan semua tempat wisata lebih cepat dijangkau.

Ekonografik LRT. Doc:katadata.co.id

Sebagai negara dengan kekayaan alam laksana surga, maka sangat wajar jika pariwisata menjadi salah satu amunisi meningkatkan devisa.  Sebelum melangkah lebih jauh, alangkah baiknya kita mengetahui pendapat para suhu dunia pariwisata internasional yaitu Neil Leiper dan Nariida. Thus, tourism can be seen as a whole range of individuals, businesses, organizations and places which works together in some way to deliver a travel experience” (Leiper, 1979). The transport industry is also recognized as a central factor in destination development. Transportations included items such as ships, airplanes, buses, trains, limousines, taxis“ (Nariida et al, 2009). Dari dua suhu pariwisata tersebut, kita menjadi paham efek apa yang disumbangkan sarana transportasi pada dunia pariwisata. Oya apakah anda tahu bahwa ada peningkatan jumlah wisatawan yang masuk ke Indonesia dengan menggunakan berbagi moda transportasi?

Infografis Kunjungan Wisman. Doc:bps.go.id

Bukan dijual, namun diberdayakan untuk kepentingan bersama seiring dengan bertambahnya tingkat hidup penduduk di sekitar tempat wisata tersebut.  Seperti pernyataaan Periksa Oka A. Yoeti, “Meski dikatakan sebagai industri, tetapi pariwisata tak dapat dipahami sebagaimana industri pada umumnya yang lazim ditandai dengan adanya pabrik atau mesin yang  penuh  dengan  asap.  Karenanya  industri pariwisata dapat disebut sebagai industri tanpa asap. Tak  hanya  itu,  keunikan  dan  keistimewaannya,  tak terlalu terpengaruh oleh krisis keuangan dalam negeri.” Buku Komersialisasi Seni Budaya dalam Pariwisata, (Bandung: Angkasa, 1996), hlm. 153.

10 "Bali" Baru

Di Yogyakarta sendiri, moda transportasi umum banyak digunakan oleh wisatawan mancanegara secara berombongan berkeliling kota. Banyak pengemudi becak maupun andong (delman) sudah dibekali dengan bahasa internasional. Sudah hal yang wajar juga jika penjual camilan keliling bertransaksi dengan bahasa jerman walau sebatas kosa kata sederhana. Lokal rasa internasional karena penduduk sekitar otomatis melakukan upgrade diri untuk memperlancar bisnis. Sehingga bukan hanya polisi pariwisata maupun petugas di bandara yang bisa berinteraksi dengan wisatawan mancanegara.  Apakah anda tahu banyak abdi dalem Kraton Yogyakarta maupun Surakarta fasih berbahasa belanda?
 
Ekonografik 10 "Bali" Baru. Doc:katadata.co.id

Sudah menjadi rahasia umum juga, banyak wisatawan mancanegara menjadikan Yogyakarta sebagai tempat transit sebelum menuju Candi Prambanan dan Candi Borobudur. Konektivitas moda transportasi lokal maupun nasional seperti Bandara Internasional Yogyakarta yang berlokasi di kabupaten Kulonprogo. Bukan hanya membuka peluang kerja namun juga menjadi lokasi irisan dari berbagai moda tranportasi. Demikian juga berjamurnya penginapan memudahkan wisatawan manca negara maupun lokal berkeliling tempat wisata lebih lama. Apakah anda tahu bahwa Candi Borobudur termasuk dalam 10 “Bali” Baru yang dicanangkan oleh Kementrian Pariwisata untuk mendongkrak kunjungan wisatawan?


Kereta Api

Ekonografik Kereta api. Doc:indonesiabaik.id
  
Sebagai penggemar kereta api karena sejak jaman rajin piknik ke luar kota menggunakan kereta api, maka tak jarang melihat para wisatawan mancanegara juga memilih menggunakannya.  Mulai dari para backpacer  bule dengan ransel besar dua kali lipat pemiliknya di gerbong ekonomi hingga para pensiunan bule dengan tongkat serta tas pinggang di gerbong bisnis. Mulai lorong kereta yang penuh aroma gurih Pop Mie dari penjual asongan, sampai kini yang hanya boleh tercium nasi  goreng resto kereta api saja.

Begitu banyak perubahan positif dari perbaikan infrastuktur transportasi selama lima tahun ini. Apakah anda tahu bahwa Indonesia menduduki peringkat ketiga terbaik di ASEAN di bidang infrastruktur tranportasi? Apakah anda tahu bahwa Indonesia di kawasan Asia Tenggara menjadi negara pertama yang mempunyai kereta api cepat?

Infografis Kereta Api Cepat. Doc:antaranews.com

Ga ada kereta di Kalimantan, makanya aku usahakan sesering mungkin memakai kereta api kalau sudah di Jawa.’” Testimoni mengharukan dari salah satu sahabat yang memesan tiket kereta api dari Jakarta-Yogya-Surabaya pulang pergi. Dan menggembirakan lagi saat ada rencana pemerintah mengenai pembangunan jalur kereta api di luar pulau jawa. Saya membayangkan bisa melewati hutan-hutan Papua, Sulawesi, Kalimantan dan Sumatera dengan kereta api. Bagaimana dengan anda? 

Tol Laut

Infografis Tol Laut. Doc:kominfo.go.id

Dari tadi kita membicarakan moda transportasi darat, bagaimana dengan moda laut?  Lima tahun ini saya familiar dengan istilah Tol Laut yang akan menghubungkan antar pulau besar Indonesia di bidang penyediaan dan pengangkutan logistic. Jika anda melihat peta jalur Tol Laut dan peta 10 “Bali” Baru maupun peta pembangunan kereta api di luar jawa, maka kita kan menemukan beberapa titik yang sama. Hal ini memang merupakan bagian dari blueprint program Nawacita Presiden Jokowi yang memerlukan kerjasama dari tiap Kementerian. Apakah anda tahu berapa besaran dana yang akan diolah oleh tiap Kementerian terkait dalam berkontribusi dalam pembangunan infrastrukur penunjang pariwisata 2019?

 Kementerian Perhubungan dan Pariwisata

Bagan Anggaran Infrastruktur. Doc: katadata.co.id
Apakah anda tahu juga berapa besaran dana investasi dari pemerintah yang di beberapa titik wilayah nusantara untuk pengembangan infrastuktur transportasi utama maupun pendukung? Sama seperti lima jari, maka saat bersatu akan lebih kuat dan saling mendukung. Demikian juga sektor pariwisata juga tergantung pada infrastuktur tranportasi. Kemenpar juga bersinergi dengan Kemenhub dan sebaliknya.
Infografis Peta investasi. Doc:kemenpar.go.id
Jadi apakah dengan banyaknya perkembangan dan penghargaan dari dunia internasional tentang kualitas serta kuantitas infrastuktur Indonesia, akan terus bisa jadi modal untuk meningkatkan gairah dunia pariwisata Indonesia? Saya yakin bisa sepanjang pemakainya juga merawat sehingga tidak rusak selama pemakaian fasilitas transportasi tersebut. Dengan memiliki moda transportasi unggulan lebih dari satu baik yang diakomodasi oleh Kemenhub maupun pemkot daerah maka akan menambah efek positif pada sektor pariwisata. Bagaimana dengan anda?

Oya untuk mengetahui bagaimana lebih lengkap tentang kinerja, informasi serta perkembangan pembangunan infrastuktur maka kita bisa mengaksesnya melalui website dan media sosial dari Kemenhub. Terima kasih sudah membaca.

Website Kemenhub: http://dephub.go.id

Instagram:  https://www.instagram.com/kemenhub151

Related Posts

17 komentar

  1. Makin keren ya moda transportasi di Indonesia. Gak kalah sama negara tetangga. Semoga ke depannya semakin bagus dan makin maju. Supaya semakin bisa mendatangkan wisatawan juga.

    BalasHapus
  2. Wow naik bus bayarnya pakai sampah. Seandainya itu bisa diterapkan di Jogja juga ya.

    BalasHapus
  3. seneng sih sebenernya pembangunan infrastruktur jalan tapi buat tol dll harganya masih sedikit terlalu tinggi buat kantongku :(

    BalasHapus
  4. Mantab nih. Jadi pingin naik busnya yang bertingkat itu 😎

    BalasHapus
  5. Setelah semua ini semoga warga +628 mulai merawat apa yang dititipkan kepada mereka. Aamiin. Btw Surabaya udah oke nih, tinggal nunggu Jogja bayar Trans pakai sampah 😍

    BalasHapus
  6. Setelah semua ini semoga warga +628 mulai merawat apa yang dititipkan kepada mereka. Aamiin. Btw Surabaya udah oke nih, tinggal nunggu Jogja bayar Trans pakai sampah ��

    BalasHapus
  7. Keren mbak, ulasanya.. Memang pemerintah sudah banyak membangun sarana dan prasarana transportasi untuk menjamin konektifitas antar wilayah. Semoga dapat termanfaatkan dengan optimal dan mensejahterakan

    BalasHapus
  8. Wah aku baru tahu kalau Borobudur termasuk destinasi 'Bali baru'! Btw, aku salah fokus sama infografis artikel ini mbak, kereeen!

    BalasHapus
  9. Pengin nyobain deh nanti kalo di Jogja diterapkan bayar ongkos bus pake sampah. Btw dengan makin komplitnya moda transportasi semoga Industri pariwisata makin berkembang sehingga perekonomian Indonesia makin maju yaa..

    BalasHapus

Posting Komentar