Ada Sop Matahari di Free Trips Ambarawa (Spotunik.com)





 Matahari di dalam sop atau sop berbahan matahari? Rancu memang terdengar saat saya pertama kali membaca daftar menu di sebuah warung dengan Ambarawa sebagai kabupatennya. Namun sepertinya saat kita melihat gambar headline artikel ini pasti langsung terjawab pertanyaan penuh dilema pada awal paragraph. For Your Information, saya ke Ambarawa selama tujuh hari setelah terpilih sebagai travelers dalam event Free Trips Spotunik Goes to Ambarawa. 

Oya saya menemukan Sop Matahari ini saat melangsungkan kegiatan sarapan (duh bahasanya) tidak sendiri, namun bersama Mas Febru ( Fotografer Spotunik), mas Eko (PIC Spotunik), Dika(Travelers), Della(Talent) , Toas(Talent) dan 10 kru tim Wonderful Island. Mereka profesional dan bisa diandalkan loh, next artikel aku akan cerita tentang mereka. Tunggu ya.

Baik, kita kembali ke topik semula  yaitu Sop Matahari. Kenapa disebut Sop Matahari? Tentu saja karena bentuknya mirip matahari walau tidak bisa untuk mengeringkan pakaian (hedehh mulai ngaco aku). Orang Indonesia memang suka mengasosiasikan nama makanan dengan benda atau daerah penghasilnya.

Pada dasarnya Sop Matahari adalah kuah berkaldu ayam dan berisi lauk dalam bentuk mirip lingkaran matahari(anggap saja mataharinya belum bersinar). Dan lingkaran matahari tersebut ternyata terbuat dari campuran telur yang telah dibuat lapisan kulit untuk membungkus isi. Mirip kulit martabak hanya saja lebih tipis dan bukan dari telur bebek.


Kuah kaldunya sendiri memang enak dan pas dengan kondisi badan yang memerlukan asupan yang gurih serta hangat. Oya isi dari kuah tadi atau lauknya berukuran lumayan memenuhi mangkuk jago(ciri khas mangkok pedagang makanan).
Nah setelah dibelah dengan sendok(garpu atau pisau juga boleh dunk) maka tampaklah sinarnya. Eh maksudnya tampaklah cincangan wortel, sosis ayam jamur dan suwiran ayam yang menguar aromanya. Jumlah masing-masing jenisnya lumayan, matang, dan terasa bumbunya. Begitu juga dengan jamur berwarna putih, mudah dikunyah dan lembut di mulut.
 
Waktu itu saya menikmatinya bersama nasi putih dan ternyata mengeyangkan. Oya saat aku wawancara singkat dengan pemilik sekaligus kasir, ternyata beliau sendiri yang mengolah bahan Sop Matahari. Tentu disiapkan di rumah dan dimasukan dalam frezzer. Setiap pagi, ada 100 porsi sup matahari tandas bahkan terkadang beliau harus mengambil stok di rumah.
Wah sebuah bisnis yang menguntungkan dan kreatif. Dan ternyata saat aku mengunjungi warung makan yang lain di hari yang berbeda, sup matahari memang menjadi menu kuliner kreasi baru yang terkenal. Setiap warung makan juga mempunyai ciri khas sendiri dalam menyajikan Sup Matahari, begitu juga isinya.

Bentuk kulit pembungkus yang kotak dan sudah dibuka bagian tengahnya sehingga pelangan bisa langsung melihat isi. Ada juga yang isinya seafood terutama cumi dan kerang namun tanpa sayur. Begitu juga yang berisi irisan daging sapi atau hati ayam, juga tanpa sayur.

Related Posts

Posting Komentar